Pada tanggal 2 Maret 2009, Kabupaten Banjarnegara menunjuk SMA Negeri 1 Purwareja Klampok untuk dipercaya mengirimkan siswanya untuk mengikuti “Lomba Kreasi Batik Se- Jawa Tengah”. SMA Negeri 1 Purwareja Klampok mengirimkan 4 peserta. Yaitu Prawito (XI IPA2), Dewi Asih (XI IPA3), Dedi Kusuma (XI BAHASA2), dan Permata Raharja Putra (XII IPA1). Dan perlombaan ini bertempat di Pendopo Bupati Tegal.
Sebeumnya para peserta dari SMA Negeri 1 Purwareja Klampok ini telah menerima pelatihan dari SANGGAR BATIK GUMELEM (Banjarnegara). Setiap hari mereka berlatih membatik di desa terpencil itu. Dari pagi hingga malam mereka selalu berlatih dan berusaha semaksimal mungkin.
Sanggar Batik Gumelem adalah sentral batik pertama di kabupaten Banjarnegara. Batik Gumelem ini adalah hasil karya asli warga setempat. Diantaranya para ibu – ibu rumah tangga dan para remaja sekitar. Batik gumelem memiliki cirikhas yang sangat berbeda dengan batik – batik yang lain. Batik Gumelem memiliki kerumitan yang sangat banyak. Dan biasanya menggunakan back ground warna gelap. Sehingga bernuansa berani dan sangat indah jika digunakan pakaian.
Pada asat lomba batik dimulai, para siswa diberi waktu selama 7 jam penuh. Dalam waktu yang lama itu, para peserta dapat dengan leluasa mengekspresikan inspirasinya di dalam kain batik tersebut.
Setelah 7 jam selesai, tepatnya pada jam 20.00 WIB, saatnya pengumuman hasil kejuaraan dimulai. Lawan dari Batik Gumelem memang sangat sulit. Yaitu ada batik solo, magelang yang lebih terkenal. Namun SMA Negeri 1 Purwareja Klampok tetap percaya diri.
Pada ahirnya saat dibacakan pengumuman. Ternyata SMA Negeri 1 Purwareja Klampok mendapatkan juara ke 2. Juara 1 diraih oleh SMA 19 Surakarta, yang membuat batik Solo. Dan juara 3 diraih oleh SMA 1 Tegal.
Walaupun mendapatkan juara 2, Kami sangat bangga menjadi siswa SMA Negeri 1 Purwareja Klampok. Karna setidaknya SMA Negeri 1 Purwareja Klampok telah memperkenalkan Batik Gumelem sebagai hasil kebudayaan warga Banjarnegara asli.
Semoga saja, ada banyak lagi Lomba Batik di Negara ini., karena di jaman yang modern ini, batik mulai perlahan punah. Dan dengan adanya perlombaan semacam ini, batik di Indonesia tidak akan punah. sayapun telah mengikuti ekstrakulikuler membatik di SMA Negeri 1 Purwareja Klampok.
Dimohon para remaja seluruh Indonesia, jangan sampai membiarkan kebudayaan – kebudayaan Indonesia punah. Kita sudah kehilangan Seni Budaya Angklung, yang kini dimiliki Malaysia. Karena tidak ada yang mengurusi Angklung di sini. Namun kita harus berjuang memegang erat – erat kebudayaan Indonesia agar tak punah. SEMANGAT PARA REMAJA!!!!!!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
keerrreeeennn :)
congrate yaaaa :)